Asal usul Desa Keplaksari yang dapat dibukukan sebagai sejarah desa adalah semula nama Desa Keplaksari adalah Keplak (tanpa ada Sari). Dari beberapa sumber sejarah, awalnya dusundusun yang ada kedudukan sebagai “desa” tercatat nama kepala desa, Keplak dengan kepala desa SATAK, Pagotan dengan kepala desa TEPAS, dan kalangan dengan kepala desa H. Abdul Karim. Sari sendiri dari pekerjaan penduduk yang pada waktu itu banyak menanam pohon TOM yang kemudian direbus dan diambil sarinya, dengan pekerjaan tersebut banyak warga keplaksari yang mengalami kesejahteraan dan desa menghalami kemakmuranyang secara singkat cerita tersebut, berakhir dengan kesepakatan kata sari menambah pada nama desa yang semula keplak. Penggabungan nama tersebut menjadi keplaksari yang kemudian mengilhami nama-nama yang lain sehingga semua yang ada kebanyakan dengan menggunakan kata sari dibelakangnya seperti, “TK TUNAS SARI”, Organisasi HIPPA diberi nama “TIRTA SARI”, dan nama terminal Jombang-pun diberi nama “KEPUH SARI” Sejarah pembangunan Desa Keplaksari di mulai pada tahun 1918, di mana pada tahun tersebut dicatat pertama kalinya di Desa Keplaksari dilaksanakan pemilihan kepala Desa. Jika sebelumnya dusun-dusun yang ada menjalankan pemerintahan sendiri-sendiri, pada tahun tersebut sudah dapat digabung menjadi satu. Meskipun proses pemilihan masih dengan sederhana,yaitu calon kepala Desa yang dia pilih. Hukum atau aturan yang berlaku pada waktu itu adalah “ Hukum Rimba” ,dimana calon kepala Desa yang memiliki kekuatan atau kekuasaan akan mendapat pemilih terbanyak. Dari proses tersebut hingga saat ini tokoh-tokoh yang pernah menjabat kepala Desa Keplaksari Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang. Demikian asal usul Desa Keplaksari, apabila ada kurang lebihnya perlu ada pembuktian lebih lanjut.